Profil Desa Plipir
Ketahui informasi secara rinci Desa Plipir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Kelurahan Plipir, Purworejo. Kawasan pemukiman suburban modern yang berkembang pesat, pusat UMKM kuliner dan kerajinan, serta wilayah agraris di perbatasan barat daya pusat kota Kabupaten Purworejo.
-
Kawasan Pemukiman Suburban yang Prospektif
Plipir merupakan salah satu area pengembangan pemukiman dan perumahan modern yang paling pesat di Purworejo, menjadi lokasi hunian favorit bagi kaum urban.
-
Basis UMKM Kuliner dan Kerajinan
Wilayah ini menjadi basis bagi berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang produktif, terutama di bidang kuliner olahan dan aneka kerajinan.
-
Wilayah Agraris Penyangga Kota
Di tengah pesatnya pembangunan, Plipir masih mempertahankan sebagian besar lahannya untuk pertanian padi, berfungsi sebagai lumbung pangan dan area hijau penyangga kota.
PURWOREJO – Berada di koridor barat daya yang strategis, Kelurahan Plipir, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, menampilkan wajah sebagai kawasan suburban yang tumbuh paling pesat. Wilayah ini telah bertransformasi menjadi magnet bagi pengembangan pemukiman modern dan perumahan, sekaligus tetap mempertahankan identitas agrarisnya yang kuat. Dengan perpaduan antara suasana hunian yang tertata, geliat UMKM yang kreatif dan hamparan sawah yang produktif, Plipir menjadi representasi dari arah pembangunan Purworejo yang seimbang.
Geografi dan Lokasi Strategis
Kelurahan Plipir terletak di dataran rendah yang subur di sisi barat daya Kecamatan Purworejo. Topografinya yang datar sangat ideal untuk pengembangan kawasan pemukiman skala besar dan aktivitas pertanian. Posisinya yang strategis, tidak terlalu jauh dari pusat kota namun menawarkan suasana yang lebih tenang, menjadikannya lokasi primadona untuk hunian.Luas wilayah Kelurahan Plipir tercatat sekitar 1,58 kilometer persegi. Secara administratif, kelurahan ini berbatasan dengan beberapa wilayah lainnya. Di sebelah utara, berbatasan dengan Kelurahan Kledung Karangdalem dan Desa Tegalrejo. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Wonoroto. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sido Mulyo (Kecamatan Purwodadi), dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Banyuurip.Aksesibilitas yang baik menuju pusat kota dan jalur lingkar selatan menjadikan Plipir sebagai kawasan yang mudah dijangkau namun terhindar dari kepadatan lalu lintas inti kota.
Demografi dan Komunitas Urban Baru
Sebagai pusat pengembangan pemukiman baru, demografi Plipir sangat dinamis. Wilayah ini dihuni oleh ribuan jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk yang signifikan akibat masifnya pembangunan perumahan. Komunitasnya merupakan perpaduan antara penduduk asli yang telah lama bermukim dengan kaum urban pendatang, yang sebagian besar adalah keluarga muda, aparatur negara, dan karyawan swasta.Struktur mata pencaharian penduduk cukup beragam. Sebagian penduduk asli masih menggantungkan hidup pada sektor pertanian sebagai petani pemilik maupun penggarap. Namun sebagian besar penduduk lainnya bekerja di sektor formal di pusat kota. Di samping itu, sektor wirausaha, terutama UMKM di bidang kuliner dan kerajinan, tumbuh subur sebagai motor ekonomi baru di kelurahan ini.Pemerintahan di Plipir dipimpin oleh seorang Lurah, yang menghadapi tantangan dalam mengelola transisi dari wilayah agraris menjadi suburban modern. Penataan infrastruktur di kawasan-kawasan perumahan baru dan integrasi sosial antara penduduk lama dan baru menjadi fokus utama pemerintah kelurahan.
Pusat Pertumbuhan Pemukiman Modern
Identitas utama yang paling menonjol dari Kelurahan Plipir dalam satu dekade terakhir adalah perannya sebagai pusat pertumbuhan pemukiman. Puluhan pengembang properti telah membangun berbagai tipe perumahan, mulai dari perumahan bersubsidi hingga klaster-klaster modern. Hal ini menjadikan Plipir sebagai salah satu "kota satelit" bagi Purworejo.Pesatnya pembangunan hunian ini secara otomatis memicu pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor pendukung. Toko bahan bangunan, jasa konstruksi, serta berbagai fasilitas komersial seperti minimarket, kafe, dan pusat kebugaran bermunculan untuk melayani kebutuhan penghuni baru.
Geliat UMKM dan Lumbung Pangan
Di tengah modernisasi, Plipir tidak meninggalkan potensi lokalnya. Wilayah ini menjadi basis bagi para pelaku UMKM yang kreatif, terutama di sektor kuliner. Banyak ibu rumah tangga yang memproduksi aneka kue basah, kue kering, dan makanan olahan lainnya yang dipasarkan ke seluruh kota. Selain itu, beberapa perajin lokal juga aktif memproduksi berbagai jenis kerajinan tangan.Di sisi lain, Plipir tetap mempertahankan komitmennya sebagai lumbung pangan. Sebagian besar wilayahnya masih berupa hamparan sawah beririgasi teknis yang dikelola secara produktif. Keberadaan lahan pertanian ini tidak hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang menjaga keseimbangan ekologis di tengah pesatnya pembangunan.
Penutup: Menata Masa Depan Kawasan Suburban
Kelurahan Plipir adalah etalase dari perkembangan zaman di Purworejo, di mana kebutuhan akan hunian modern bertemu dengan warisan agraris. Perannya sebagai "kantung" pemukiman baru akan terus meningkat di masa depan. Tantangan terbesar adalah menciptakan pembangunan yang berkelanjutan melalui perencanaan tata ruang yang ketat untuk mencegah hilangnya seluruh lahan pertanian produktif.Dengan pengelolaan yang baik, sinergi antara pengembang perumahan, pemerintah kelurahan, dan komunitas petani lokal dapat menciptakan sebuah model pengembangan suburban yang ideal. Plipir berpotensi besar untuk menjadi kawasan hunian yang tidak hanya modern dan nyaman, tetapi juga mandiri secara pangan dan memiliki ikatan sosial yang kuat.
